Kebijakan Manajemen Resiko

Kebijakan Manajemen Resiko

Perseroan selalu berusaha untuk mengenal dan memahami faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan Perseroan untuk menyadari berbagai risiko yang berhubungan dengan operasi Perseroan adalah untuk terus memberikan nilai-nilai kepada para pemangku kepentingan. Dewan Direksi Perseroan menentukan suatu kebijakan manajemen risiko sesuai dengan risiko-risiko yang dihadapi, dengan Manajemen risiko yang tepat, Perseroan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Review atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko Perseroan

Manajemen Perseroan masih berkeyakinan bahwa manajemen risiko yang diterapkan masih sangat relevan.

Jenis-jenis Risiko

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi beberapa risiko sebagai berikut:

  1. Risiko Mata Uang Asing

Fluktuasi kurs nilai tukar mata uang asing terutama US Dollar terhadap rupiah menyebabkan risiko terganggunya kegiatan operasional Perseroan terutama dikarenakan sebagian besar dari seluruh pembelian Perseroan dan wesel bayar dilakukan dalam mata uang dollar Amerika Serikat. Untuk memberikan perlindungan yang memadai, Perseroan mengambil kebijakan untuk menjual dalam dollar Amerika Serikat dan menyimpan sebagian besar aset berupa kas dan yang setara kas serta investasi dalam mata uang US Dollar.

  1. Risiko Kredit

Risiko kredit mengakibatkan kerugian pada perusahaan dimana risiko rekanan untuk melakukan wan prestasi dengan tidak membayar tagihan sesuai dengan jatuh temponya atau gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya.

Perseroan secara harian memonitor piutangnya dan secara rutin melakukan evaluasi terhadap batas kredit dan kelayakan kredit yang diberikan kepada masing- masing pelanggan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko gagal bayar dari pelanggan.

Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya. Kepada pelanggan baru dan yang dianggap berisiko, Perseroan meminta pembayaran melalui L/C atau pembayaran sebelum pengiriman barang. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, selain itu pencadangan piutang ragu telah diperhitungkan dalam harga jual.

  1. Risiko Operasi

Risiko terganggunya sebagian atau seluruh peralatan produksi yang di sebabkan oleh apapun juga dalam memproduksi barang sesuai dengan jumlah dan atau kualitas yang telah direncanakan. Dengan menerapkan sistem dan prosedur operasi yang ketat yang harus diikuti oleh masing-masing pabrik seperti dalam hal perawatan, pencegahan dan pengecekan kualitas barang jadi, persediaan suku cadang yang dijaga dengan baik untuk menghindari gangguan produksi yang tiba tiba. Peralatan laboratorium yang canggih dan staf yang berkualifikasi di setiap pabrik.

Kebijakan untuk mempertahankan persediaan bahan baku dan bahan penolong yang secukupnya tanpa melupakan efisiensi dilakukan agar jangan sampai terjadi gangguan pada kegiatan produksi. Adanya komunikasi dan saling pengertian yang baik antara manajemen dan serikat buruh yang selalu dipertahankan. Ketiga pabrik yang berlokasi ditempat yang berbeda, bebas dari banjir dan akses yang mudah kejalan tol. Perseroan juga membekali diri dengan perlindungan asuransi yang memadai atas risiko kebakaran, banjir, gempa bumi dan gangguan usaha.

  1. Risiko Pasar

Risiko kerugian yang dialami oleh seluruh pemain pasar dikarenakan perubahan ekonomi atau suatu kejadian yang memberi dampak yang besar kepada sebagian besar pasar.

Adanya fluktuasi harga minyak bumi, keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan di tiap pasar produk turunan minyak bumi termasuk dipasar etilena, etilena glikol, etoksilat, PTA dan poliester akan berpengaruh langsung terhadap kinerja Perseroan.

Guna mengurangi risiko pasar tersebut, Perseroan mengambil kebijakan seperti dengan membeli bahan baku dan menjual barang jadi dengan kontrak, memanfaatkan perbedaan harga di pasar spot dan kontrak, sesekali membeli sebagian kebutuhan bahan baku dan menjual barang jadi dipasar spot. Mengutamakan tingkat pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan-pelanggan dalam negeri dengan membangun kemitraan jangka panjang.

Dengan produk-produk yang lebih beragam Perseroan mempunyai peluang untuk meningkatkan fleksibilitas dalam menentukan kombinasi produk yang dijual dan memaksimalkan keuntungan oleh karenanya Perseroan menyadari diversifikasi jenis produk yang dijual dapat mengurangi risiko yang disebabkan oleh fluktuasi harga pasar.

Peningkatan produksi dan penjualan produk-produk etoksilat yang memberikan margin yang tinggi merupakan  salah satu contoh manajemen risiko yang ditempuh Perseroan untuk mengurangi dampak dari turunnya harga etilena glikol dan poliester. Persaingan yang tidak sehat dari pelaku pelaku industri global dari negara negara yang mempunyai kelebihan produksi atau skala ekonomis yang besar dan menjual produk di pasar Indonesia yang terbuka bebas bagi produk-produk yang berasal dari China, Timur tengah dan India,  dengan harga jual dibawah biaya produksi Perseroan dapat terjadi.

Sebagian dari produk-produk tersebut bahkan dicurigai masuk secara ilegal ke Indonesia. Perseroan sebagai salah satu pemain di industri poliester dan sebagai    satu-satunya produsen mono etilena glikol di pasar Indonesia yang sangat rentan terhadap persaingan yang tidak sehat tersebut. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan berupaya secara terus menerus menurunkan biaya produksi ke level yang minimal dengan cara meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku, pengembangan produk-produk etoksilat, penghematan biaya listrik dan lain-lain.

Perseroan bersama asosiasi terkait menghimbau pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat melindungi industri dalam negeri.

es.

error: Content is protected !!